Pembibitan pisang metode split adalah salah satu metode perbanyakan vegetatif yang bertujuan untuk menghasilkan bibit pisang dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat. Metode ini dilakukan dengan cara membelah bonggol (umbi batang) pisang** sehingga tunas-tunas baru dapat tumbuh dari potongan tersebut.
Tahapan Teknik Pembibitan Pisang Metode Split
1. Pemilihan Induk Pisang
a. Pilih induk pisang yang sehat, bebas dari hama dan penyakit.
b. Bonggol berasal dari tanaman pisang yang sudah berbuah atau telah dipanen.
c. Usahakan bonggol memiliki tunas mata (calon tunas baru) yang tampak jelas.
2. Penggalian dan Pembersihan Bonggol
a. Gali bonggol pisang hingga ke bagian bawah tanah menggunakan cangkul atau linggis.
b. Bersihkan bonggol dari tanah, akar, dan bagian yang busuk atau rusak.
3. Pemotongan Bonggol (Metode Split)
a. Potong bonggol menjadi empat bagian atau lebih (tergantung ukuran bonggol).
b. Setiap potongan harus memiliki mata tunas (calon tunas) minimal 1–2 buah.
c. Lakukan pemotongan dengan hati-hati menggunakan pisau atau parang yang steril.
4. Perendaman dengan Fungisida
a. Rendam potongan bonggol dalam larutan fungisida atau disinfektan selama 10–15 menit untuk mencegah serangan jamur atau penyakit.
b. Tiriskan dan biarkan potongan bonggol mengering di tempat teduh selama 1–2 hari.
5. Penanaman Potongan Bonggol
a. Siapkan media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. b. Tanam potongan bonggol dengan **mata tunas menghadap ke atas** pada polybag, bedengan, atau langsung di lahan pembibitan.
c. Kedalaman tanam sekitar 5–10 cm, kemudian timbun dengan media tanam.
6. Perawatan Bibit
a. Siram secara rutin untuk menjaga kelembapan media tanam, tetapi jangan terlalu basah agar tidak busuk.
b. Letakkan di tempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari langsung.
c. Pantau pertumbuhan tunas; tunas biasanya akan mulai muncul dalam 2–4 minggu.
7. Penyapihan Bibit
Setelah tunas tumbuh setinggi 30–50 cm dan memiliki beberapa daun, bibit pisang dapat dipindahkan ke lahan tanam permanen.
Kelebihan Teknik Split
- Dapat menghasilkan banyak bibit dari satu bonggol induk.
- Prosesnya relatif sederhana dan murah.
- Cocok diterapkan oleh petani skala kecil maupun besar.
Kekurangan Teknik Split
- Membutuhkan perhatian ekstra dalam pemilihan bonggol dan perawatan bibit.
- Risiko infeksi penyakit jika peralatan atau media tanam tidak steril.
Dengan teknik split, perbanyakan bibit pisang menjadi lebih efisien dan ekonomis. Jika dilakukan dengan benar, teknik ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dan ketersediaan bibit pisang yang berkualitas.